Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Langkah dalam Proses Berpikir Kreatif

Seperti hal lainnya dalam hidup yang tidak selalu pasti, menjadi orang yang kreatif bukanlah sebuah kebetulan yang muncul begitu saja, kreativitas pun adalah sebuah hal yang dapat dikuasai dengan cara dilatih dan dipelajari. Sebelum kita dapat menjadi orang yang kreatif, ada baiknya kita mengetahui beberapa langkah dalam proses berpikir kreatif.

Kreativitas adalah tipe aktivitas yang sulit diterka, proses kreatif dapat dibagi dalam sejumlah tahap terpisah. Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk menelusuri kemunculan dan perkembangan ide melalui masing-masing tahap ini, sedangkan dalam kasus-kasus lain sebuah ide mungkin tampak berkembang secara simultan melalui seluruh tahap sekaligus.

Alex Osborn, seorang pelopor dalam pengaplikasian teknik-teknik kreatif bagi tujuan komersial dan pemasaran di dekade 1950-an membagi proses kreatif menjadi tujuh (7) langkah berikut:

  1. Orientation (Orientasi), yaitu tahap mengenali masalah
  2. Preparation (Persiapan), proses pengumpulan data-data sebuah masalah
  3. Analysis (Analisis), pengkajian materi yang berhubungan dengan masalah terkait
  4. Hypothesis / Ideation, tahap pengumpulan ide-ide kreatif
  5. Incubation (Inkubasi), proses berhenti berpikir untuk mengundang iluminasi (pencerahan)
  6. Synthesis (Sintesis), menyatukan potongan-potongan ide
  7. Verification (Evaluasi), menilai ide-ide akhir yang telah didapat/muncul

Sedangkan Andy Green, seorang penulis buku yang terkait dengan proses berpikir kreatif (Kreativitas dalam Public Relations, 2004) mengembangkan proses berikir melalui 5 tahapan. Menngutip dari Krishna Andhita ada beberapa tahapan yang harus dilakukan

1. Informasi

Terdapat dua elemen yang terkait dalam proses kreatif informasi yaitu :

  1. Mengajukan pertanyaan yang tepat.
  2. Mengumpulkan informasi-informasi yang relevan untuk membantu menemukan solusi.
Guru bidang periklanan David Ogilvy menyatakan: “Anda sama sekali tidak berpeluang menciptakan iklan yang sukses jika tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Tugas pertama dalam proses kreatif adalah menimbun otak anda dengan informasi dan kemudian membuka proses rasional. Alam bawah sadar anda harus cukup dibekali informasi relevan jika tidak ide-ide yang akan muncul tidak akan relevan”

Contoh sederhana dalam proses informasi adalah; seorang direktur iklan akan berupaya mendapatkan informasi paling lengkap sebelum memfokuskan pikirannya untuk mecari solusi dengan mengetahui atau mencari tahu dan memahami sejarah hidup perusahaan klien, proses produksinya, prosedur pengendalian mutunya, gaya perusahaan, bahkan cara konsumen memandang pasar, serta semua aspek lainnya sebelum memikirkan perlakuan kreatif. Inti dan tujuan dari semua ini adalah satu hal, bagaimana mendapatkan pengarahan dan informasi yang komprehensif terhadap masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan atau produk.

2. Inkubasi

Inkubasi pada dasarnya adalah memanfaatkan alam bawah sadar untuk membantu memecahkan masalah. Terdapat bukti yang signifikan bahwa sejumlah orang hebat merupakan individu-individu yang sangat rileks. Inkubasi tidak hanya bekerja di level bawah sadar yang dalam tetapi juga bekerja kapanpun, bahkan saat kita melamunan di tengah hari (baca: "daydreaming"). Individu kreatif yang tengah bekerja secara aktif akan berpikir melalui mental imaginary (imajinasi pikiran) yang kokoh, bukan hanya melalui kesadaran yang bersentuhan dengan lingkungan. Hal ini digambarkan sebagai present minded (berpikir di masa sekarang), bukan sebagai absent minded (orang yang lupa diri).

3. Iluminasi

Iluminasi adalah suatu "kilatan inspirasi", ide yang datang entah darimana. Sebetulnya ide ini merupakan bentuk cepat dari sebuah proses yang didahului oleh periode informasi dan inkubasi. Iluminasi kemudian muncul dan melibatkan pembentukan koneksi antara dua elemen yang sebelumnya tidak terhubung. Ide adalah pemikiran dan pemikiran berlalu dengan cepat, kecuali anda mendokumentasikannya. Kita tidak bisa meramalkan kapan ide besar akan singgah di kepala kita. Satu-satunya cara mengurangi resiko kehilangan ide adalah menyiapkan pena dan kertas serta mencatat iluminasi yang ada sehingga membuat ide lebih tertanam di kepala kita dan proses kreatif berikutnya bisa berlangsung. Proses iluminasi dapat muncul kapan dan dimana saja secara tidak terduga.

4. Integrasi

Proses ini bisa disebut sebagai tahap verifikasi final dari sebuah ide. Pada tahap ini, sebuah ide diverifikasi untuk melihat efektivitas aktualnya, akan tetapi disini kita dapat mengabaikan dimensi kreatif yang beroperasi selama aplikasi pemikiran-pemikiran kreatif di tahap awal. Kita harus percaya bahwa otak tidak bersikap pasif selama implementasi ide awal atau iluminasi, tetapi mungkin terus menerus menambahkan elemen-elemen baru, membuat perbaikan, atau merancang ulang penugasan secara fundamental. Konsekuensinya adalah ide awal tidak hanya diverifikasi, tetapi individu juga memanfaatkan sifat inkremental (tambahan) dari proses kreatif untuk mengembangkan produk kreatif yang betul–betul baru.

5. Ilustrasi

Tahap terakhir ini terkait dengan proses penyampaian sebuah ide kreatif. Perlu diingat bahwa penyajian dan penjualan sebuah ide merupakan tahap yang sangat penting. Tidak mungkin bahwa ide akan menjual dirinya sendiri, tahap ilustrasi ini sangat diperlukan dan bisa jadi yang paling penting dari seluruh tahapan proses penciptaan ide sebelumnya.

Terimakasih sudah membaca artikel hari ini yang berjudul 7 Langkah dalam Proses Berpikir Kreatif, semoga dapat bermanfaat dan kalian dapat mengimplementasikan langkah tadi di kehidupan nyata. Jangan lupa menyempatkan waktu untuk berkunjung ke blog ini untuk mendapat insight dan ilmu baru. See ya, guys!

Posting Komentar untuk "7 Langkah dalam Proses Berpikir Kreatif"